Menulis pengantar yang efektif bisa menjadi salah satu aspek penulisan esai yang paling menyusahkan. Meskipun ada banyak cara untuk menulis paragraf pengantar, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk memulai esai dengan kutipan. Menemukan kutipan yang tepat dan menggunakannya dengan baik di dalam kerangka kata-kata Anda sendiri dapat memastikan kalau esai Anda memiliki permulaan yang baik.
Menemukan Kutipan yang Sempurna
Hindari kata-kata klise dan kutipan yang terlalu sering digunakan. Menggunakan kutipan yang yang sangat terkenal dengan cara yang sama seperti yang digunakan setiap orang akan membuat pembaca bosan. Hal tersebut juga bisa membuat Anda tampak malas atau seolah-olah tidak memperhatikan pembaca Anda.
Gunakan komentar yang mengejutkan. Carilah kutipan yang mengejutkan dengan suatu cara. Pertimbangkan salah satu cara berikut ini:
Kutiplah sesuatu yang dikatakan seseorang yang tidak diperkirakan oleh orang lain.
Kutiplah perkataan seseorang yang secara umum tidak terkenal.
Gunakan kutipan terkenal namun buatlah penyangkalan.
Lakukan riset tentang konteks kutipan. Mengetahui konteks asal mula kutipan tersebut adalah hal yang penting untuk menggunakannya secara akurat. Hal ini juga akan membantu Anda menentukan apakah kutipan adalah alat yang tepat sebagai pengantar esai atau tidak.
Kenali pembaca Anda. Efektivitas kutipan yang Anda gunakan akan ditentukan oleh pembaca karangan Anda.
Tentukan apakah pembaca Anda akan mengenal orang yang Anda kutip kata-katanya atau tidak. Jika seseorang itu tidak terkenal atau Anda mengira ia tidak akan dikenal, pertimbangkan untuk memberikan detail tambahan (yang singkat).
Jangan gunakan kutipan yang tidak menyenangkan bagi pembaca kecuali Anda berencana untuk membuat kontradiksi terhadap kutipan.
Carilah keseimbangan antara mengasumsikan kalau pembaca mengetahui segalanya dan mengasumsikan kalau mereka tidak tahu apa-apa. Anda harus jelas dan informatif namun tidak meremehkan kecerdasan pembaca.
Pancinglah pembaca. Pikirkan kutipan sebagai “pancingan” yang akan melibatkan dan membuat pembaca ingin membaca lebih jauh karangan Anda. Kutipan yang dibuat dengan baik adalah sebuah cara untuk menarik perhatian pembaca ke dalam esai Anda.
Pastikan kutipan tersebut berkontribusi di dalam esai. Kutipan tajam yang tidak membantu membangun topik esai, atau yang tidak berhubungan dengan esai, akan mengacaukan perhatian pembaca dari fokus esai.
Mengutip dengan Benar
Masukkan kutipan dengan tepat. Kutipan tidak boleh berdiri sendiri di dalam karangan Anda. Kata-kata Anda harus memasukkan kutipan, biasanya muncul sebelum kutipan (meskipun jika ditulis sesudahnya juga tidak apa-apa). Beberapa pilihan cara untuk memasukkan kutipan adalah:
Gunakan kutipan sebagai predikat kalimat. Subyek kalimat akan menjadi orang yang menuturkan kutipan, dan kata kerja akan menjadi sinonim dari kata “menurut.” Misalnya,” Menurut Jane Smith, “dan sebagainya, dan sebagainya, dan sebagainya.’”
Tinjau dulu isi dari kutipan. Gunakan kalimat Anda sendiri (yang secara tata bahasa tepat) untuk meninjau dulu atau menyadur apa yang akan dituturkan oleh kutipan, lalu masukkan tanda titik dua atau koma, kemudian kutipan panjang (yang secara tata bahasa tepat). Misalnya: “Jane Smith pernah mengatakan sesuatu yang sangat mengagumkan: ‘hal mengagumkan yang ia katakan.’”
Mulailah dengan kutipan. Jika Anda memulai dengan kutipan, pastikan untuk menempatkan tanda koma setelah kutipan, lalu berikan kata kerja dan merujuklah kutipan ke sumbernya. Misalnya: “’Dan sebagainya, dan sebagainya, dan sebagainya,’ kata Jane Smith.”
Bubuhkan tanda baca pada kutipan dengan tepat. Kutipan harus selalu muncul dengan tanda kutip. Jika gagal menggunakan tanda kutip bisa berakibat pada tuduhan plagiat.
Kutipan hanya perlu ditulis dengan huruf besar jika kutipan tersebut memulai kalimat atau jika kata pertama kutipan adalah kata benda nama diri (proper noun), seperti nama orang atau tempat.
Dalam penggunaan bahasa Inggris Amerika, tanda baca titik harus ditempatkan di dalam tanda kutip. Misalnya, “ini adalah kutipan.”
Materi yang disadur (ide orang lain yang dimasukkan ke dalam kata-kata Anda sendiri) tidak memerlukan tanda kutip, namun harus dirujuk ke penutur asli kutipan.
Jika Anda memasukkan kutipan dengan nama penutur dan kata kerja, berikan tanda koma sebelum awal kutipan. Misalnya: “Jane Smith berkata, ‘dan sebagainya, dan sebagainya, dan sebagainya.’”
Rujuklah kutipan dengan tepat. Hal ini mungkin sudah jelas, namun pastikan orang yang Anda kutip kata-katanya benar-benar mengatakan kutipan tersebut. Tidak semua sumber informasi merupakan sumber yang resmi, jadi menggunakan sumber akademik daripada sumber internet mungkin lebih akurat. Memulai karangan dengan kesalahan yang menyolok akan menciptakan preseden buruk untuk karangan Anda.
Berhati-hatilah dengan kutipan yang ditemukan di media sosial seperti Pinterest atau kumpulan kutipan seperti Brainyquote. Sumber-sumber ini terkenal karena salah merujuk dan bahkan mengubah kutipan yang terkenal.
Jujurlah dengan makna dan konteks kutipan. Hal ini berkaitan dengan kejujuran akademis. Jangan memanipulasi kutipan agar sesuai dengan tujuan Anda dengan cara menghilangkan kata-kata atau menyesatkan pembaca dengan konteks kutipan.
Gunakan penggalan dari kutipan yang panjang. Jika kutipan tersebut panjang atau Anda hanya memerlukan sebagian untuk menunjukkan maksud Anda, Anda bisa menghilangkan beberapa bagiannya dengan menggunakan tanda elipsis (…).
Anda mungkin juga perlu mengganti sebuah kata (seperti menggunakan nama daripada kata ganti) untuk kejelasan. Jika Anda perlu mengganti sebuah kata, tempatkan tanda kurung besar pada kata tersebut untuk mengindikasikan kalau Anda membuat perubahan. Misalnya: “Jane Smith berkata, ‘dan sebagainya [kata], dan sebagainya.’”
Pastikan untuk menjaga tujuan asli kutipan ketika membuat perubahan. Perubahan harus dibuat hanya untuk mempertahankan kejelasan atau mengubah panjang kutipan, bukan untuk memanipulasi isi kutipan.
Memasukkan Kutipan ke Dalam Pengantar
Masukkan kutipan. Kutipan perlu dimasukkan ke dalam kata-kata Anda sendiri. Hal ini bisa muncul sebelum atau setelah kutipan itu sendiri. Anda harus mengidentifikasi penutur kutipan tersebut.
Berikan konteks untuk kutipan. Jika kutipan adalah kalimat pertama di dalam karangan, pastikan untuk memberikan 2-3 kalimat penjelasan dan konteksnya. Harus ada pengertian yang jelas mengapa Anda memilih menggunakan kutipan tersebut dan mengapa hal tersebut penting untuk karangan Anda.
Hubungkan kutipan dengan karangan Anda. Anda harus memberikan hubungan yang eksplisit antara kutipan dan karangan, atau argumen utama karangan Anda.
Pastikan kutipan yang Anda gunakan mendukung karangan Anda.
Pastikan bahwa dengan menggunakan kutipan tersebut dapat meningkatkan argumen, dan bukan mengacaukan argumen.