Mata merupakan alat optik alami nan canggih yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia dan hewan. Cara kerja organ satu ini sangat luar biasa karena didukung oleh bagian-bagian mata yang memiliki fungsi luar biasa untuk membantu penglihatan manusia.
Mata sebagaimana halnya alat optik buatan manusia bekerja menggunakan prinsip cahaya. Cahaya yang masuk ke organ mata nantinya akan diterima oleh bagian-bagian mata yang kemudian saling bekerjasama untuk mendukung cara kerja mata dalam melihat.
Mengenal Bagian-Bagian Mata dan Fungsinya
1. Kornea
Kornea merupakan salah satu bagian mata yang terletak paling luar dari mata dan memiliki sifat tipis, lunak dan transparan. Organ kornea mata berfungsi untuk meneruskan dan menerima cahaya yang masuk ke dalam mata.
Fungsi kornea lainnya adalah sebagai pelindung bagian mata di bawahnya yang lebih sensitive terhadap cahaya.
2. Pupil
Pupil adalah bagian dalam mata yang berbentuk seperti lingkaran sempit dan sangat kecil. Pupil memiliki fungsi untuk meneruskan cahaya untuk masuk ke dalam mata.
3. Iris
Iris mata adalah bagian dari organ mata yang memberi warna pada mata seseorang seperti cokelat, biru dan hitam atau warna lainnya. Bagian iris mata memiliki fungsi penting dalam mengatur besar kecilnya ukuran pupil ketika pupil menyempit dan melebar.
4. Lensa Mata
Lensa mata memiliki bentuk yang cembung dan elastis. Lenda mata memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk bayangan di retina. Lensa mata bekerja dengan cara membiaskan cahaya yang terpantul dari benda di depannya.
5. Otot Akomodasi
Otot akomodasi berada di bagian lensa mata yang bekerja dengan cara mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
6. Saraf Mata
Saraf mata merupakan salah satu bagian mata yang memiliki fungsi meneruskan bayangan yang dibentuk oleh retina menuju ke dalam otak untuk diproses.
7. Retina
Retina adalah salah satu bagian mata yang terletak di paling belakang. Fungsi retina adalah sebagai layar tempat terbentuknya bayangan dari benda.
Bagaimana Proses Benda Bisa Terlihat Oleh Mata?
Benda yang ada di hadapan kita dapat terlihat oleh mata karena diproses di otak sebelumnya sudah melalui sejumlah proses yang panjang oleh bagian-bagian mata. Awal mula benda dapat dilihat oleh mata adalah karena benda tersebut memantulkan cahaya.
Cahaya yang dipantulkan dari benda kemudian masuk ke dalam mata melalui pupil. Cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut selanjutnya dibiaskan oleh lensa mata. Dari lensa mata, cahaya itu diteruskan menuju ke bagian retina.
Pada bagian retina mata, cahaya kemudian akan dibentuk menjadi bayangan. Bayangan yang dibentuk dari retina mata akan diteruskan menuju otak sebagai pusat saraf oleh saraf mata. Makhluk hidup dapat mengindera benda yang terlihat setelah diproses di organ otak.
Mata memiliki area penglihatan yang dibagi menjadi titik jauh dan titik dekat mata. Titik dekat mata disebut punctum proximum (pp) adalah titik paling dekat yang memungkinkan mata manusia agar tetap dapat melihat benda dengan jelas, yakni jarak sekitar 25 cm.
Titik jauh matau (pr) adalah titik paling jauh yang masih bisa dilihat jelas oleh mata. Pada mata normal titik jauh tak terhingga.
Jenis-Jenis Kelainan Pada Mata
Mata bisa saja mengalami kelainan atau cacat mata yang menyebabkan bayangan dari benda tidak dapat terbentuk dengan sempurna di retina mata. Penyebab catat atau kelainan pada mata adalah dikarenakan kemampuan akomodasi mata berkurang sehingga titik jauh dan titik dekat mata bergeser.
1. Hipermetropi atau Rabun Dekat
Rabun dekat atau hipermetropi merupakan kelainan pada mata yang tidak bisa melihat benda dari jarak dekat. Titik dekat pada penderita rabun dekat lebih jauh dibandingkan titik dekat mata normal, yakni mencapai > 25 cm.
Penderita rabun dekat dapat melihat benda yang terletak jauh namun kabur ketika melihat benda yang jaraknya dekat. Lensa mata pada penderita hipermetropi tidak dapat dicembungkan dengan normal dan lensa matanya terlalu pipih.
Hal ini menyebabkan bayangan dari benda yang berjarak dekat jatuh di bagian belakang retina mata. Untuk membantu penderita hipermetropi agar dapat melihat kembali, digunakanlah lensa cembung atau lensa positif.
2. Miopi atau Rabun Jauh
Miopi atau rabun jauh adalah salah satu kelainan organ mata yang paling banyak dialami oleh generasi muda hingga orang dewasa hari ini. Rabun jauh adalah kelainan pada bagian lensa mata sehingga mata tidak dapat melihat benda yang jauh dengan jelas dan tajam.
Titik dekat penderita rabun jauh kurang dari 25 cm sementara titik jauh penderita kelainan rabun jauh lebih dekat dari tak terhingga. Penderita rabun jauh memiliki masalah pada lensa mata yang tidak bisa memipih sehingga benda yang jaraknya jauh membentuk bayangan jatuh di depan retina.
Untuk membantu penderita rabun jauh agar dapat melihat dengan jelas, penderita miopi dibantu oleh kacamata berlensa negatif atau cekung.
3. Presbiopi atau Rabun Senja
Rabun senja merupakan kelainan pada organ mata yang dialami oleh mereka yang telah berusia lanjut. Pada penderita presbiopi, titik dekatnya lebih besar dari 25 cm. Titik jauh penderita rabun senja lebih dekat dari nilai tak terhingga.
Hal ini menyebabkan penderita rabun senja tidak dapat melihat benda yang jauh dan benda yang dekat dengan jelas. Untuk membantu penderita rabun senja agar dapat melihat dengan baik, digunakanlah kacamata berlensa bifocal atau rangkap.
Bagian-bagian mata telah didesain oleh Sang Pencipta sedemikian rupa sehingga dapat saling bekerjasama dengan baik untuk menunjang makhluk hidup agar dapat melihat. Jagalah mata Anda sedari dini supaya tidak mengalami kelainan.
Materi mengenai mata ini bisa dipelajari di sekolah dasar, menengah, sampai atas, mengingat kurikulum pendidikan di Indonesia membahas hal ini dari tahun ke tahun.